WATCHTALK : KRUSIAL – Trauma Masa Lalu Umat Konghucu
Loading advertisement...
Preload Image
Up next

MENITI JALAN KEADILAN : Cerita dari Korban Pelanggaran HAM Berat di Indonesia

Cancel
Turn Off Light
Auto Next
Theater
5,213 Views
Report Report
Repeat Repeat
More Videos More Videos

WATCHTALK : KRUSIAL – Trauma Masa Lalu Umat Konghucu

Cina atau Tionghoa? Dua istilah ini sebenarnya merujuk pada kelompok etnis yang sama. Namun, di Indonesia penyebutan itu menjadi isu sensitif. Masyarakat Indonesia lebih memilih penyebutan Tionghoa, dan alergi dengan Cina. Tak hanya soal penyebutan, isu sensitif itu berpusat pada sikap diskriminatif yang dialami warga etnis Cina atau Tionghoa.

Selama berpuluh tahun mereka mengalami diskriminasi psikologis, sosial dan politik. Diskriminasi itu terjadi dalam berbagai bentuk, seperti larangan menggunakan nama Tionghoa dan mengganti dengan nama Indonesia. Bahkan, mereka tidak diizinkan mengekspresikan identitas budaya dan agamanya.

Diskriminasi ini memunculkan trauma masa lalu bagi warga Tionghoa di Indonesia. Bagaimana perjuangan mereka dalam meruntuhkan diskriminasi?

Tonton sampai habis.

Budi Santoso Tanuwibowo adalah Ketua Umum Dewan Rohaniwan/Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu (MATAKIN). Ia adalah salah satu tokoh yang menghadap K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) saat menjadi Presiden Indonesia ke-4 dalam menginisiasi perayaan Tahun Baru Imlek secara Nasional pertama pasca Orde Baru. Imlek Nasional pertama dilaksanakan pada tahun 17 Februari 2000.

#WatchTalk #Tionghoa #Konghucu

Leave your comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *