PELESTARI JAIPONG – JARI-JARI JAIPONG
Jaipong sempat dilarang karena tariannya dianggap mengandung unsur erotis dan pornoaksi. Padahal, setiap gerak tariannya mengandung makna yang sangat dalam terhadap penggambaran perempuan sunda.
Meski demikian, Sanggar Ligar Pakuan masih melestarikan Jaipong. Sanggar ini dikelola oleh Komarudin generasi kedua setelah ayahnya. Walaupun memiliki pekerjaan tetap sebagai buruh pabrik, Komarudin tetap berkomitmen dalam pelestarian Jaipong.