PERADABAN – LAPANGAN KOTA
Saat ini banyak generasi muda di kota menyewa lapangan futsal, min soccer, badminton atau lapangan lain untuk menyalurkan hobi mereka. Hal ini bukan fenomena semata. Pembangunan perkotaan maupun pedesaan, kurang begitu memperhatikan kebutuhan sarana dan prasarana olahraga. Narasi ini selaras dengan Niken yang menyatakan bahwa “Jadi sebenarnya secara regulasi setiap RW bahkan itu harus memiliki minimal satu taman gitu”.
Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, masyarakat juga punya andil agar terciptanya sarana dan prasarana ini. Seperti yang dilakukan oleh Maryadi, yang berhasil mengubah rawa menjadi lapangan sepak bola, yang tentunya berkoordinasi dengan yang lain.
Sedangkan Haikal, harus berjuang membuat sarananya sendiri agar bisa bermain bola. Ia memanfaatkan kolong tol Becakayu. Begitu juga dengan Bayu, yang tak memiliki fasilitas olahraga di lingkungan sekitarnya. Namun, ia memiliki kemampuan ekonomi sehingga mempunyai solusi yaitu dengan cara menyewa lahan.
Tapi bagaimana dengan Haikal dan orang-orang lain yang tidak memiliki kemampuan secara ekonomi namun membutuhkan sarana dan prasarana ini?