RETROFIT: KURIKULUM UNTUK KEBENCANAAN
Loading advertisement...
Preload Image
Up next

1000 HARI – Hardware, Software, dan Pandemi

Cancel
Turn Off Light
Auto Next
Theater
341 Views
Report Report
Repeat Repeat
More Videos More Videos

RETROFIT: KURIKULUM UNTUK KEBENCANAAN

Gunung meletus, banjir, kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor, abrasi, kekeringan, dan masih banyak lagi, disebut sebagai bencana alam. Termasuk gempa di Cianjur yang terjadi 21 November 2022.

Dari kejadian itu, edukasi tentang kebencanaan disinyalir sebagai salah satu penyebab jatuhnya korban jiwa. Meski ada faktor lain seperti kekuatan bangunan terhadap gempa, besarnya kekuatan gempa, dan lain-lain.

21 anak meninggal di salah satu sekolah yang rubuh akibat gempa Cianjur, tepatnya di desa Sarampad. Secara keseluruhan, jumlah tersebut merupakan 50% dari korban meninggal di sektor pendidikan.

Timbulnya korban jiwa menjadikan pengetahuan tentang kebencanaan harus ditempatkan pada yang utama, sebagai bagian dari evaluasi. Seperti pengetahuan lokal terkait gempa yang dimiliki oleh warga Mentawai, membuat korban dapat diminimalisir pada saat terjadi gempa pada tahun 2010.

Dengan pengetahuan lokal yang dimiliki tentang kebencanaan, menjadikan hal tersebut sebagai bagian dari kehidupan yang harus diwaspadai & diselaraskan pada segala kegiatan sehari-hari.

Sebab, kita tidak tahu kapan bencana alam itu akan datang. Bisa esok hari, lusa, 5 tahun lagi, bahkan ratusan hingga ribuan tahun yang akan datang. Maka dengan merawat ingatan dan menerapkan disiplin ilmu, menjadikan kita siap terhadap segala bentuk bencana yang ada di sekitar kita.

Lalu, apakah pemerintah sudah menerapkan disiplin ilmu untuk seluruh masyarakat Indonesia?

Leave your comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *