Jeritan Ojol Part 2: Ekonomi Gig dan Kedok Eksploitasi | PERADABAN
Kericuhan yang terjadi dalam ruang lingkup mitra, antara aplikator dengan pengemudi, tak lepas dari aturan yang ada di dalam aplikator yang harus diikuti oleh pengemudi. Aturan ini bersifat wajib.
Dalam perjalanannya, kesewenang-wenangan aplikatorlah yang dirasakan pengemudi. Potongan biaya layanan sebagai bentuk bagi hasil antara aplikator dengan pengemudi tak pernah transparan.
Oleh karena itu, melihat fenomena 4 juta pengemudi ojek online ini, pemerintah pun pada akhirnya turun tangan. Ada aturan yang sudah ditetapkan, tapi diindahkan oleh aplikator.
Carut-marut ini semua berawal dari dasar konsep mitra namun aturan sepihak, hingga akhirnya dirasakan sebagai sebuah eksploitasi belaka.